Heyho guys! Long time no see :)
Well, pada kali ini saya tertarik untuk menulis mengenai sebuah gagasan yang baru-baru ini (sebenarnya sudah lumayan lama) yaitu mengenai "Indonesia Bebas Sampah 2020". Impian yang cukup brilian dari pihak pemerintah Indonesia dan didukung oleh hampir semua (sepertinya sih semua) komunitas dan organisasi lingkungan di Indonesia. AKAN TETAPI, apakah mungkin gagasan ini dapat berjalan efektif? Saya akan berusaha mengupas hal ini.
Saya mungkin hanya manusia biasa, rakyat biasa yang tidak mengerti dan memahami betul mengenai lingkungan, namun disini, saya sebagai rakyat biasa ingin ikut "campur" dalam hal ini. Sebelumnya, saya pada tahun 2014 tepatnya bulan Februari tergabung di dalam gerakan Earth Hour untuk Kota Depok. Pada bulan Agustus, saya diberi amanah sebagai Ketua Departemen bidang Komunikasi dan Teknologi Informasi di komunitas tersebut, hingga bulan September 2015. Selama kurang lebih satu tahun saya terjun ke dunia lingkungan, energi dan bumi. Selama waktu tersebut pula saya dapat memahami apa yang terjadi di dunia ini, dari cuaca yang tidak tentu hingga pemanasan global yang kerennya disebut sebagai Global Warming.
Hingga pada beberapa bulan lalu pemerintah membuat gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020, dimulai dengan gagasan kantong plastik berbayar (dengan harga Rp200 - Rp500), yang diharapkan dapat menekankan penggunaan sampah plastik. Namun, apakah hal tersebut efektif? Saya pribadi akan mengatakan TIDAK. Kenapa? Karena, pertama, harga yang dipatok pemerintah dan beberapa supermarket sangat lah rendah, kedua, kebijakan tersebut hanya berfokus pada pengurangan kantong plastik tidak dengan menjadi solusi. Fokus kepada poin kedua saya, "tidak dengan menjadi solusi", mengapa saya katakan demikian? Well, kita disini masih butuh kantong atau alat yang digunakan untuk membawa barang belanjaan kita kan? So, we still need that bag! Even we must pay for it, it doesn't matter, cause the price is too damn low!.
Saya akan terkagum dan melakukannya apabila ada supermarket yang kasirnya mengatakan "mas, kalau mas belanja lebih dari Rp150rb, mas dapat totebag gratis", kenapa saya kagum? Karena meskipun itu adalah strategi bisnisnya namun dia berhasil menjadi satu bagian dari solusi mengenai sampah plasti, dan no matter the price they need, as long as it's worth it, I would support!. Jadi disini yang terpenting adalah memberikan solusi, toh, sekarang kantong plastik berbayar jadi cobalah menjadi solusi agar tidak terus menerus membeli kantong plastik tapi cukup membeli 1 totebag atau lebih, itu lebih solusioner bukan?
Alangkah lebih baik bila pemerintah mengeluarkan kebijakan atau memberikan totebag dengan harga murah (saya tidak ingin mengatakan gratis, karena ini butuh usaha juga). Jadi, seharusnya pemerintah mensosialisasikan penggunaan totebag atau shooping bag sebagai pengganti kantong plastik, ya meskipun akan lebih mahal dari 1 kantong plastik, tapi ini kan jangka panjang. Selain itu, tidak hanya untuk pemerintah, namun juga untuk semua kalangan masyarakat, termasuk saya pribadi, marilah memulai hidup sehat dan ramah lingkungan. Dengan tidak membuang sampah sembarangan dan lain sebagainya. Mungkin kedepannya pemerintah pusat harus membuat aturan yang sangat-sangat keras dan tegas bagi pembuang sampah sembarangan, seperti dengan memberikan denda yang tinggi atau di penjara.
Jadi mungkinkah wacana tersebut terjalani dan sukses? Tentu mungkin, dengan hukum yang jelas dan tegas. Hukum untuk mensukseskan wacana Indonesia Bebas Sampah 2020 tersebut harus benar-benar ditegakkan, tapi juga tidak hanya mengenai hukum, namun edukasi atau pendidikan juga penting.
So, let's save our country and our Earth. Just like what Dr. Pym said to Scott Lang on Ant-Man Movie, "It's not about saving our world, it's about saving theirs". So guys, this world is for our children, our grand children, our grand and grand children, and so on.
Thank you. xoxo
0 comments:
Post a Comment